Festival Seni Multatuli 2019 Resmi Dibuka, Digelar Mulai Tanggal 9-15 September 2019 

LEBAK – Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Platform Indonesiana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Festival Seni Multatuli (FSM) kembali digelar dengan mengusung tema Seni dan Kopi.

FSM 2019 ini dibuka langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Ir. Ananto Kusuma Seta, dan dihadiri oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya beserta jajarannya di Pendopo Museum Multatuli, Senin (09/09/2019).

Ananto dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Indonesia memasuki era 4.0 yang dimana semua serba digital, banyak dari pabrik-pabrik saat ini menggunakan robot sebagai pekerjanya. Meskipun begitu, menurut beliau ada satu hal yang tidak bisa dikerjakan oleh robot yaitu hal yang berdasar pada seni dan budaya.

“Tidak bisa robot menjadi penulis lagu, pengarang cerpen, penari menjadi barista dan lain sebagainya, itu kekuatan Indonesia dan kekuatan Lebak masa depan, karena itu kita rawat budaya kita untuk menjadi bagian dari kesejahteraan ekonomi masa depan kita,” ucapnya.

Beliau juga mengatakan FSM 2019 adalah upaya untuk promosikan pemikiran anti kolonialisme pembangunan berkelanjutan kedepan dengan menggunakan instrumen sastra seni dan budaya.

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atas dukungannya kepada Pemerintah Kabupaten Lebak, dan berharap agar supportnya terus berlanjut.

Beliau juga mengatakan melalui penyelanggaraan Festival Seni Multatuli, sebagai salah satu media dan event pembelajaran interaktif, diharapkan agar lentera api semangat perlawanan terhadap ketertinggalan, kemiskinan, dan kebodohan tetap akan terus menyala melewati setiap zamannya, serta menjadi kesadaran kolektif semua pemangku kepentingan.

“Setiap kita berpegang pada spirit yang sama soal perjuangan melawan ketertinggalan, kemiskinan, dan kebodohan maka setiap dari kita dapat menjadi Multatuli di era kekinian,” Tandas Iti.

FSM 2019 ini  digelar mulai tanggal 9-15 September 2019 yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seni dan kebudayaan, di antaranya Ceramah Umum dengan tema Harapan Keberanian dan Kemanusiaan kita,
festival teater, pameran seni rupa, penerbitan dan bedah buku kumpulan cerpen dengan tema “Cerita dari Lebak”, simposium: Membaca Ulang Max Havelaar, bincang film bersama Riri Riza, festival kesenian tradisi, wayang golek, karnaval kerbau, konser musik tradisi. Ada juga berbagai pameran kopi dan produk khas Kabupaten Lebak yang dipamerkan didepan Gerbang Masuk Museum Multatuli. (JM/yaris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *