KKM IPB Ciptakan Solusi Untuk Petani

PANDEGLANG – Kabupaten Pandeglang bisa dikatakan daerah lumbung padi karena banyak memberikan kontribusi bagi Provinsi Banten dan Nasional untuk produksi padi. Namun, kendati demikian dalam mata rantai pengolahan hasil pertanian khususnya padi masih ada beberapa kendala dihilirnya.

“Sebagai lumbung pangan kami masih butuh pengolahan dihilirnya seperti penggilingan dan pengemasan, sehingga yang keluar dari Pandeglang itu bukan gabah melainkan beras,” ungkap Bupati Irna Narukita saat menenima Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) tematik, Selasa (18/06) di Pendopo Pandeglang.

Menurut Irna Narulita, inilah saatnya para mahasiswa dapat menerapkan ilmu selama menepuh pendidikan di bangku perkuliahan.

“Kami ingin merubah paradigma dari lumbung gabah menjadi beras, ini bisa dicarikan solusinya dalam program KKM ini, sehingga hasil penelitian ini jika memang bagus bisa diterapkan,” katanya.

Masih dikatakan Irna,  dirinya memang sangat menginginkan untuk menjadi lumbung beras. Hal ini kata dia, banyaknya padi Pandeglang yang dibawa keluar dan di klaim milik daerah lain.

“Ini masih saja terjadi karena banyaknya tengkulak, oleh sebab itu kami akan mengupayakan pengolahan dihilir secara maksimal agar barang keluar itu berupa beras Pandeglang bukan padi,” tandasnya.

Sementara Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Dr Ono Suparno mengatakan, jika mahasiswa yang akan melakukan KKM tematik di Pandeglang adalah Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Perikanan Kelautan.

“Jumlah mahasiswa yang akan ikut KKM disini adalah sebanyak 161 orang dan akan disebar di beberapa Kecamatan,” bebernya.

Dikatakan Ono, antara Fakultas Teknologi Pertanian dan Perikanan penempatannya tentu berbeda, karena kultur daerah harus sesuai dengan jurusannya.

“Fakultas Pertanian akan ditempatkan di Kecamatan Karangtanjung, Koroncong dan Cikesik. Sedangkan Fakultas Perikanan Kelautan yaitu di Kecamatan Sumur, Kecamatan Panimbang, dan Cigeulis,” katanya.

Lebih lanjut Ono mengatakan, jika para Mahasiswa ini akan melakukan KKM selama kurang lebih 40 hari dari 18 Juni – 29Juli. Selama itu kata dia, para mahasiswa diharapkan harus  dapat berempati kepada masyarakat dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dilapangan.

“Setelah itu baru menyusun program kerja karena sekarang KKM tematik, harus kritis , analitik, dinamis, menghargai waktu, menjaga kemitraan, dan berkomunikasi serta bangun kerjasama yang baik,” ujarnya. (dni/yaris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *