Sekda Pandeglang Minta Agen Fair Dalam Pemilihan Suplier BPNT

PANDEGLANG – Kurang lebih ada delapan perusahaan yang akan ikut berpartisipasi menjadi suplier untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT).

Delapan perusahaan itu adalah PT.Pertani Persero, PT. Aam Prima Artha, PD.Pandeglang Berkah Maju, Perum Bulog, PT Bumi Badak Biru, Cv. Karya Duta Sejahtera, Mitra Bumdes Pandeglang, dan CV.Kenzino Indonesia, delapan perusahaan ini akan dipilih oleh para agen untuk menjadi suplier BPNT.

Sekda Pandeglang, Pery Hasanudin mengatakan, dalam pemilihan suplier nanti pihak agen bisa fair tidak ada unsur tekanan dari pihak manapun.

“Nanti perusahaan ini silahkan melakukan paparan, agar para agen ini bisa memilih sendiri melalui voting,” ujar Pery Hasanudin pada acara pertemuan suplier dan agen di Koperasi Hikmah Labuan, Kamis (13/06).

Untuk lebih jelas dan kelancaran, Pery meminta kepada para agen untuk menanyakan kepada para perusahaan yang akan dipilih menjadi suplier.

“Silahkan tanyakan jika tidak tau, dan pilih yang menurut ibu bapak yakin suplier ini bisa bekerja dengan baik. Saya minta profesional dalam pemilihannya tidak ada intervensi dari pihak manapun. Oleh sebab itu jangan coba-coba, pilih perusahaan yang kredibel,” imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial, Tati Suwagiharti menambahkan, dari delapan perusahaan yang mendaftar akan dipilih hanya tiga perusahaan untuk menjadi suplier.

“Nanti akan dipilih oleh 218 agen dengan menggunakan voting, jadi bebas kepada para agen yang sesuai keinginan mereka,” terangnya.

Dari tiga perusahaan yang terpilih, jelas Tati akan dilakukan voting kembali untuk penentuan jumlah agen yang disuplai oleh tiga perusahaan tadi.

“Jadi nanti masing -masing perusahaan tidak akan sama jumlah agen yang disuplainya, karena sesuai keinginan agen sendiri ingin disuplai oleh perusahaan yang mana,” tuturnya.

Tati juga meminta, kepada para suplier harus dapat memberikan harga yang sesuai harga pasar, jangan sampai diatas harga pasar.

“Jika harga sedang turun, tentu barang yang diterima KPM akan lebih banyak bukan malah sebaliknya,” tutupnya. (JM/yaris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *