Hardiknas di Lebak, Mahasiswa Gelar Aksi Unras

LEBAK – Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Puluhan mahasiswa yang tergabung di Forum Mahasiswa Peduli Lebak (FMPL), terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) dan Ikatan Mahasiwa Lebak (Imala) mengelar aksi Unjuk rasa (Unras) atau Demo di Depan pintu gerbang Bupati Lebak, Alun-alun Rangkasbitung, Kamis (2/5/2019).

Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan delapan tuntutan dan usulan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Lebak antara lain, soal kesejahteraan tenaga pendidik honorer, fasilitas pendidikan yang belum merata, perketat pengawasan dan edukasi tentang bullying.

Pemda juga diminta mendorong Perda Beasiswa prestasi hingga S1, sistem pendidikan Kurtilas dan UNBK belum maksimal, karena belum menjangkau daerah pelosok.

Mahasiswa juga menilai Visi dan Misi Bupati Lebak tahun 2014 – 2019 khususnya dalam bidang pendidikan gagal. Hal itu, karena dianggap tidak mampu menciptakan kualitas pendidikan yang unggul di Kabupaten Lebak. 

Selain itu, mahasiswa juga mendorong Perda Beasiswa kepada Siswa berprestasi sampai S1 dan Pemkab diminta membangun sekolah Bebasis Pariwisata untuk menunjang Visi dan Misi Bupati periode 2018 – 2023.

“Tuntutan kami sesuai dengan Undang-undang nomor 20 tahun 20103, bahwa pengertian pendidikan adalah sebuah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembang potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, membangun kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,” ungkap Korlap aksi, Syahrul, kepada awak media.

Pantauan dilapangan, aksi demo puluhan mahasiswa tersebut diwarnai aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian yang menjaga jalannya aksi.

Aksi saling dorong terjadi, karena mahasiswa memaksa untuk dapat menemui Bupati Lebak yang tidak mau menemui mahasiswa pendemo. Aksi saling dorong tersebut mereda, setelah Kadisdikbud Pemkab Lebak mau menemui para pendemo. 

Menanggapi aksi unras mahasiswa, tersebut, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pemkab Lebak, Wawan Riswandi mengatakan, bahwa Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk sarana dan prasarana pendidikan sudah menganggarkan.

“Tahun ini untuk prasana RKB sudah dianggarkan sebesar Rp70 miliar, untuk insentif guru hononer SD dan SMP Rp30 miliar dari sebelumnya Rp15 miliar. Sedangkan untuk beasiswa siswa berprestasi tadi sudah di launching oleh Bupati, kami membuka beasiswa khusus untuk beasiswa kedokteran. Tahun depan akan diperluas,” jelasnya. (bud/yaris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *