Bupati Warning Kadisdik Tentang UN : Saya Harap Tahun Ini Nilainya Tidak Anjlok

PANDEGLANG – Bupati Pandeglang Irna Narulita didampingi Kadisdik Olis SOLIHIN melakukan pemantauan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), di dua Sekolah yakni, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 dan SMPN 4, Senin (22/4/2019).

Irna berharap pelaksanaan UNBK dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) berjalan lancar. Kendati demikian, yang perlu diperhatikan, kata Irna adalah hasil ujian agar tidak anjlok ditingkat Provinsi Banten.

“Saya minta kepada Kadisdik agar tahun ini hasil UN Kabupaten Pandeglang jangan sampai anjlok peringkatnya seperti tahun lalu,” ujarnya.

Menurut Irna, memang UNBK dan UNKP saja tidak dapat menentukan siswa itu lulus atau tidak, karena apabila nilai ujian prekteknya tidak maksimal bisa saja tidak lulus.

“Jadi, saya minta semua ujian yang dilakukan baik UN maupun ujian praktek lainnya harus maksimal, sehingga hasil akhirnya memperoleh nilai memuaskan. Saya memberikan sinyal warning keras kepada Kadisdik, Kepala Sekolah dan para guru, apa yang dilakukan jika hasil UN tidak ada peningkatan, berarti nol hasilnya, cari tau apa masalahnya apakah muridnya ataukah para gurunya,” tegas Irna.

Untuk perolehan nilai maksimal, Irna menilai, selain dari peran siswa yang aktif dalam belajar, para guru juga wali murid harus ikut andil. Apalagi kata dia, saat ini bisa dikatakan kurang lebih baru 25-30 % SMP di Pandeglang yang melaksanakan UNBK.

“Tahun ini ada tiga sekolah mendapatkan bantuan komputer, kami harap masyarakat juga mencintai dunia pendidikan. Di SMPN 3 ini sudah berbasis komputer secara mandiri dibantu oleh Komite sekolah dari wali murid sebanyak 60 unit komputer,” imbuhnya.

Irna juga mengapresiasi wali murid yang perduli memberikan hibah. Dan pihaknya juga suport pahlawan pendidikan yang dapat mencetak pemimpin berkelas dunia.

“Saya akan berupaya untuk tahun depan, baik bantuan pusat dan provinsi atau APBD agar semua dapat UNBK,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Olis Solihin mengatakan, ada sebanyak 115 SMPN, MTS, dan 3 SMP Terbuka yang melaksanakan UNBK dan UNKP. Dari jumlah itu, ia mengungkapkan 70 UNKP, 13 UNBK mandiri, dan 36 UNBK ikut di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Untuk yang mandiri kurang lebih 8.257 siswa, MTS dan SMP UNBK numpang 9.383, dan UNKP 5.761 jadi jumlah keseluruhan yang UN SMP dan MTS 17.640 siswa. Sedangkan tiga SMP terbuka yaitu SMP 1 Karangtanjung, SMP 2 Labuan dan SMP1 Sumur,” jelasnya.

Terkait hasil UN, Olis Solihin meyakini tahun ini ada peningkatan dari tahun lalu. Pasalnya, pihak Dinas Pendidikan terus melakukan peningkatan kapasitas bagi para guru pengajar.

“Para guru yang sudah PNS harus memberikan kinerja yang maksimal, dan saya harap tahun ini tidak lagi kedelapan ditingkat provinsi minimal peringkat 6 nilai terbaik hasil UN,” imbau Olis.

Olis menilai, tolak ukur untuk mendorong keberhasilan para siswa dalam melaksanakan ujian ada beberapa komponen diantaranya guru, siswa, dan orang tua.

“Kita harus bersama-sama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sekarang generasi milineal banyak anak terganggu, salah satunya oleh gadget, disini peran orang tua sangat penting untuk mendorong peningkatan belajar siswa,” tandasnya. (dni/yaris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *