Memastikan Seluruh Masyarakat Dapat Menggunakan Hak Pilih, Komnas HAM RI Kujungi Lebak

LEBAK – Untuk memastikan semua masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya pada perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres), Subkomisi Penegakan HAM/Komisioner Pemantauan & Penyelidikan pada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia, Amiruddin mengunjungi Kabupaten Lebak.

Menurutnya, ada 3 titik krusial terkait Pilpers yang akan digelar 17 April 2019 mendatang yaitu Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Sakit dan Masyarkat Adat Suku Baduy, sementara untuk penyandang disabilitas, Amir melihat tidak ada Kendala berarti, namun dirinya tetap berpesan untuk memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas terebut untuk menggunakan hak pilihnya.

“Semua sudah terakomodir, kami mengapreseasi dengan apa yang dikukan pemerintah dan penyelenggara pemilu di Lebak. Saya optimis Pilpres akan berjalan dengan aman dan damai” ujar Amir, di Pendopo kabupaten Lebak, Banten, Kamis (21/03/2019).

Untuk diketahui, jumlah pemilih di Baduy 6873, terdiri dari 6432 pemilih dari Baduy Luar dan 441 pemilih dari Baduy Dalam, yang akan melakukan pencoblosan pada 27 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Wilayah tersebut.

Menyikapi pemilih yang belum memiliki eKTP, Amir meminta Pemda untuk segera menyelesaikannya sebelum penyelenggaraan Pemilu, mengingat masih ada sekitar 2000 pemilih yang belum memiliki eKTP namun sudah dilakukan perekaman.

Komisioner KPU Banten, Masudi mengatakan bahwa Lebak jadi perhatian khusus, menurutnya ada 8 juta lebih pemilih di Banten, namun di Lebak terindikasi adanya persoalan pemilih, hal itu dikarenakan oleh terjadinya Pemungutan Suara Ulang (PSU) dibeberapa TPS pada Pemilu lalu.

“Lebak itu tenang di atas, namun gejolak dibawah,” imbuhnya.

Namun secara umum Masudi, mengakui bahwa semua masalah sudah terakomodir. Dirinya meminta agar pemerintah daerah memberikan dukungan terhadap KPU, teruama terkait penyimpanan logistik pemilu yang sudah mulai didistribusikan.

“Terkait tempat penyimpanan logistik, tidak apa-apa simpan di rumah dinas Camat asal terjaga keamanannya,” terang Mashudi.

Sementara Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya menyakinkan bahwa Pemilu di Lebak akan berjalan dengan aman dan damai, Bupati mengatakan bahwa selama ini tidak terjadi gesekan meskipun pilihan berbeda.

Terkait pelaksanaan rekapitulasi suara di TPS yang diperkirakan akan memakan waktu sampai malam, bupati mengintruksikan jajarannya agar mengantisipasi dengan fasilitas penerangan.

“Terutama di Baduy, karena belum masuk listrik PLN maka saya menginstruksikan untuk menyediakan petromak,” imbaunya.

Pemda tidak menyediakan genset karena ada aturan adat yang tidak memperbolehkan menggunakan genset sebagai alat penerangan di Wilayah Adat Baduy. (bud/yaris).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *