Pemkab Lebak Komitmen Dorong Pembangunan Ekonomi Kreatif

LEBAK – Pemerintah Kabupaten Lebak (Pemkab) Lebak telah berkomitmen dalam upaya mendorong pembangunan ekonomi kreatif yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2019-2024, dimana bidang ekonomi kreatif merupakan salah satu bidang yang akan menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Lebak.

Demikian disampaikan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat menghadiri dan sekaligus membuka Diskusi Kelompok Terpumpun Pentahelix Pemetaan Potensi Dan Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Lebak yang diselenggarakan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI, di Horison Altama Pandeglang, Banten, Jum’at (22/2/2019).

“Dengan visi yang dimiliki Kabupaten Lebak yaitu, menjadikan Lebak sebagai destinasi wisata unggulan nasional berbasis potensi lokal, sudah barang tentu peran ekonomi kreatif menjadi sangat strategis,” ujarnya.

Bupati menambahkan, bahwa peran ekonomi kreatif sangat besar bagi perekonomian saat ini, dan lebih jauh lagi ekonomi kreatif mampu memangkas kesenjangan ekonomi̇ didalam masyarakat dan memberikan kesejahteraan secara umum. Untuk itu, dibutuhkan pemetaan potensi dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif perlu segera dilakukan untuk mendapatkan informasi sub sistem ekonomi kreatif mana saja yang akan menjadi prioritas fokus pengembangan ke depan.

“Kami berharap, semoga Badan Ekonomi Kreatif RI dapat terus memberikan pendampi̇ngan kepada kabupaten Lebak. Dan untuk peserta diskusi, saya minta untuk aktif manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, berikan kontribusi pemikiran terbaik guna menuju kabupaten lebak yang sejahtera dan berdaya saing,” tandas Iti

Sementara itu, Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif RI, Endah Wahyu Sulistianti dalam sambutannya menjelaskan, tujuan dan sasaran utama Bekraf terkait ekonomi kreatif yakni berkontribusi terhadap peningkatan PDB jumlah tenaga kerja dan nilai eksport barang dan jasa ekonomi, dan mempunyai visi membangun Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam ekonomi kreatif pada 2030 nanti.

“Kita harus memiliki nilai tambah dalam suatu ekonomi kreatif, seperti halnya film laskar pelangi yang mampu menjadi magnet atau etalase pariwisata Kabupaten Belitung, dan sama halnya film Ambu yang akan diputar nanti, yang berlatar kampung Baduy di Kabupaten Lebak,” paparnya.

Berlangsungnya acara tersebut disusul dengan Penandatangan Nota Kesepahaman Bekraf RI dengan Pemkab Lebak, kemudian dilanjutkan dengan acara Diskusi Kelompok Terpumpun Pentahelix yang diikuti Oleh Unsur Akademis, Pemda, Pelaku Usaha, Komunitas Dan Media.

Dalam gelaran Diskusi Kelompok Terpumpun Pentahelix Pemetaan Potensi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif ini, hadir sebagai Narasumber diskusi Direktur Industri, Parawisata dan Ekonomi Kreatif Bapennas Teguh Sambodo, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Virgojanti dan Direktur Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri yang diwakili oleh Kasubdit Ekonomi Kreatif Bappenas  Wahyu Wijayanto. (bud/yaris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *