Ratusan Dosen La Tansa Mashiro Ikuti Workshop Peningkatan Karir dan Mutu Dosen.

LEBAK – Ratusan Dosen Perguruan Tinggi La Tansa Mashiro mengikuti Workshop yang bertajuk Peningkatan Karir dan Mutu Dosen, di Kampus La Tansa Mashiro, jalan Soekarno Hatta, kampung Pasir Jati, Kelurahan Cijoro Lebak, Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (26/1) kemarin.

Koordinator Perguruan Tinggi La Tansa Mashiro, H Soleh Rosyad mengatakan, pemateri pada Workshop Peningkatan Karir dan Mutu Dosen STKIP, STIE, STAI dan AKBID La Tansa Mashiro ini disampaikan oleh Prof. Dr. Uman Suherman. AS. A. MPd, Kepala LLDIKTI IV Wilayah Jawa Barat dan Banten.

“Dengan mengundang Pak Uman Suherman ke perguruan tinggi La Tansa ini untuk menyampaikan materi dihadapan ratusan dosen STKIP, STIE, STAI dan AKBID La Tansa Mashiro,” ungkapnya.

Ia menerangkan, dengan mengundang Kepala LLDIKTI ini, dalam rangka silaturahim untuk bisa mengakses kebijakan penting bagi yang kompeten. Target meningkatkan dan menciptakan budaya Tri Darma Perguruan Tinggi di La Tansa Mashiro memperkuat SDM Dosen dalam rangka meningkatkan kompetensi output di La Tansa Mashiro.

Lebih lanjut Soleh Rosyad memaparkan, dengan dibentuknya kultur dalam perguruan tinggi, dosen akan lebih profesional, senang menulis dan membaca jurnal buku. Selama berdiri perguruan ini, untuk meningkatkan mutu dosen ini terus mengupayakan, melaksanakan dan memaksimalkan variasi, juga latar belakang dosen.

“Salah satu masalah harus kita bentuk bersama agar linear seiring sejalan untuk mencapai gol yang ditargetkan. Berbagai jenis workshop ini sering dilaksanakan dari latar belakang orang yang berbeda. Kalau beliau adalah pejabat publik sekaligus punya pengalaman riil sebagaimana seorang Profesor dengan perjuangan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi,” jelasnya.

Sementara itu, Prof Dr Uman Suherman AS. A.MPd, usai memberikan materi pada kegiatan tersebut pihaknya mengapresiasi bentuk upaya dari perguruan tinggi La Tansa dalam memikirkan nasib anak bangsa. Menurutnya, nasib anak bangsa ini salah satu ujung tombak yang perlu berpikir kreatif adalah dosen.

“Oleh karena itu, bagaimana membangun perhatian dan melaksanakan sebuah tindakan, apa yang harus dilakukan oleh dosen pada saat ia bukannya pada saat tugas mengajar tapi tugasnya mendidik juga memikirkan tentang nasib para mahasiswanya dan tugas memikirkan bagaimana nasib anak bangsa,” tandasnya.

Diharapkan Uman, bagaimana La Tansa itu semakin di percaya masyarakat, sehingga tidak lagi dalam berpikir kenapa mahasiswa yang masuk, tapi harus berpikir bagaimana masyarakat memberikan kepercayaan sehingga akan indikatornya mahasiswa makin banyak dan bukan hanya semakin banyak tapi lulusannya semakin bagus. (bud/yaris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *