Tak Terima Anaknya Dikatakatain Pake Bahasa Kasar, Wali Murid SMAN 1 Warunggung Datangi Sekolah

LEBAK – Encup Salah seorang wali murid SMAN 1 Warunggunung mendatangi sekolah tersebut, Jumat  (26 /10/2018) lalu. Kedatangan wali murid ke sekolah tersebut, dalam rangka meminta klarifikasi dari pihak sekolah setempat, terkait dengan adanya salah satu oknum tenaga pengajar berinisial S  di sekolah tersebut, yang dinilai cara mendidik terutama dalam menggunakan bahasa atau kata kata dengan kata kata yang kasar dan tak pantas diterapkan dalam lingkungan pendidikan.

” Saya minta pindahkan saja oknum guru (S) yang diduga kerap mendidik anak kami dengan bahasa yang tidak seharusnya dilontarkan saat proses KBM, setidaknya sangat berpengaruh terhadap mental murid jika menghadapi pelajaran dari dirinya,” kata H. Encup Supriyadi, Senin (29/10/2018

Menurut Encup bahwa kedatangan anaknya tidak seperti biasa pada saat menuntut ilmu di SMAN 1 Warunggunung , pulang lebih awal dari teman sekelasnya.

” Kok sudah pulang Nak, dan (IN) mengaku kesal terhadap oknum guru yang menyebutkan dirinya dengan bahasa kasar dan  tidak menyenangkan,”  Katanya

Menyusul kepulangan anaknya lebih awal dari rekan sekelasnya, Encup pun mendatangi sekolah tersebut dan meminta penjelasan dari Oknum guru yang diduga tempramen dalam mendidik murid dengan bahasa layaknya bukan seorang pendidik kepada anaknya.

Cerminan seorang guru pendidik, kata Encup seharusnya bisa memberikan contoh berprilaku baik dan santun, akan tetapi ini terbalik, seolah olah berbicara kasar terhadap murid sudah menjadi kebiasaan dan menjadikan satu contoh prilaku yang tidak baik.

” Buktinya anak saya pulang pada saat menerima materi yang diajarkan oknum guru tersebut, bahkan anak kami sempat minta berhenti dari sekolah tersebut. Ya itu tadi bahasa pengajar nya sudah bukan seperti pengajar melainkan seperti orang yang tidak berpendidikan,” ungkapnya.

Untuk itu kata Encup, pihaknya meminta kepada kepala sekolah tersebut untuk menegur agar oknum guru itu, dalam mengajarnya menggunakan bahasa bahasa yang mendidik dan  bisa dijadikan contoh oleh siswa siswi ya.

” Kalau bahasa pendidik itu  kan harus  luwes, santun da sopan. Menurut informasi oknum guru itu juga banyak tidak disukai oleh muridnya. Ya, itu tadi mungkin karena selalu menggunakan bahasa yang kasar. Sebaiknya guru yang seperti itu dipindahkan saja .” Katanya.

Sayangnya kata Encup  pada saat pihaknya  datang ke sekolah. Kepala Sekolah tersebut sedang mengurus Visa atau Tiket, dan pada saat diminta no Kepala semua guru tidak memilikinya.

” Kebetulan saya tidak paham permasalahan ini, kami hanya pengajar disini” kilahnya. (ika/bin/ ris).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar