Kasepuhan Karang Akan Dikunjungi 21 Negara Peserta GLF

CHANELBANTEN.com – Sebanyak 21 dari 77 negara yang mewakili organisasi pembangunan internasional, badan-badan PBB, lembaga pemerintah, akademisi hingga organisasi masyarakat sipil akan mengunjungi Kasepuhan Karang, Desa Jagaraksa, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak pada(21/9/2018) mendatang.

kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka diskusi reforma agraria dan Global Land Forum (GLF) 2018 yang akan diselenggarakan di Gedung Merdeka, Bandung pada 22 – 27 September 2018.

Forum pertemuan ini merupakan putaran ke-8 setelah sebelumnya diselenggarakan di Roma, Italia (2003), Santa Cruz, Bolivia (2005), Entebbe, Uganda (2007), Kathmandu, Nepal (2009), Tirana, Albania (2011), Antigua, Guatemala (2013), dan terkahir di Dakkar, Senegal (2015).

Sebelum menghadiri momentum penting bagi semua pihak untuk mendiskusikan berbagai isu mengenai pertanahan, reforma Agraria, pembangunan perdesaan, masyarakat adat, Perempuan, nelayan, HAM dan perubahan iklim di Bandung nanti.

Para delegasi ini akan saling belajar dan berbagi pengalaman serta mencari solusi mengenai hak atas tanah salah satunya di Kasepuhan Karang.

Baca Juga : Mengenal Seni Tradisional Dogdog Lojor Kasepuhan Banten Kidul

Selain Kasepuhan Karang, peserta GLF juga akan mengunjungi beberapa tempat diantaranya Tanjung Karang Jawa Barat, Pulau Pari Kepulauan Seribu dan Maros Sulawesi Selatan.

Persiapan kegiatan telah mulai dilakukan Pemkab Lebak. Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan Segala bentuk persiapan telah diupayakan Pemkab Lebak sebagai daerah  yang akan dikunjungi oleh peserta GLF 2018 dari berbagai manca negara itu.

“Kita sudah melakukan segala persiapan untuk kegiatan ini,” kata Bupati Iti saat rapat persiapan kunjungan GLF 2018 di Aula Multatuli Sekretariat Daerah, Rabu (5/8/18)

Iti membeber, dukungan infrastrukur menuju lokasi akan segera dilakukan perbaikan dan pemeliharaan, serta pelayanan kesehatan selama kegiatan berlangsung. Selain itu, Pemkab akan menyediakan sarana dan prasarana medis sekaligus tenaga medis dan paramedis.

Selain kesiapan infrastuktur dan kesehatan, Bupati juga mengintruksikan kepada seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk terlibat langsung dalam menyambut tamu negara sesuai dengan bidangnya masing-masing.

“Selain infrastuktur dan kesehatan, Sarana air bersih, keamanan, jaringan listrik, peta lokasi wisata, produk UKM, pertanian dan Ketahanan Pangan, kesenian budaya dan lainnya juga sedang dipersiapkan guna memberikan kesan baik kepada para tamu negara.” tambah Iti Octavia

Pelaksana kunjungan peserta GLF 2018 Wahyubinatara perwakilan Rimbawan Muda Indonesia (RMI) menjelaskan, tema-tema yang dibahas dalam GLF yakni mempedalam masalah di tingkat global sekaligus mencari solusi. (Red/Duy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *