Jokowi dan Prabowo Bersinar di Asian Games, Media Asing : Pemenangnya Adalah Jokowi

CHANELBANTEN.com – Perhelatan Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta-Palembang yang dibuka 18 Agustus dan ditutup 2 September mendapat sorotan sejumlah media luar. 

Sorotan media tertuju pada prestasi Indonesia di ajang olahraga benua Asia yang ‘tak terduga’. Indonesia berhasil meraih peringkat ke 4 dengan raihan 31 emas, dibawah China, Jepang, dan Korea Selatan.

Seperti dikutip dari ABC Australia, Minggu (2/9/2018) mayoritas medali emas yang diraih Indonesia berasal dari cabang olahraga yang hanya dimainkan di Asian Games tak ada satupun dari renang maupun Atletik.

“Namun, bagi Indonesia, yang hanya memiliki tujuh medali emas, yang semuanya dari badminton, itu adalah tonggak bersejarah yang melebihi ambisinya yang sederhana menyelinap ke 10 besar,” demikian kutipan artikel berjudul Asian Games stir Indonesia’s pride, boost Jokowi’s campaign.

Keberhasilan penyelenggaraan olahraga se-Asia yang digelar setiap 4 tahun sekali ini kemudian disusul pengumuman mengejutkan dari Jokowi, yang menyatakan Indonesia akan mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.

“Dan pemenang Asian Games adalah…kampanye pemilihan kembali Presiden Indonesia Joko Widodo (And the winner of the Asian Games is … Indonesian President Joko Widodo’s re-election campaign),” demikian judul yang dimuat di situs South China Morning Post (SCMP).

Sejumlah media asing memuat artikel yang menyebut, keberhasilan Asian Games 2018 membangkitkan harga diri Indonesia yang memberikan keunggulan bagi Jokowi dalam menghadapi Pilpres 2018, kembali melawan Prabowo Subianto.

“Asian Games tentu saja akan memberikan efek yang positif bagi elektabilitas Jokowi,” kata Syamsuddin Haris, analis politik dari LIPI.

Baca Juga : Jokowi Nonton Bareng Penutupan Asian Games Bersama Pengungsi Gempa Lombok

“Upacara pembukaan yang spektakuler menjadi kampanye yang sukses bagi petahana, terutama untuk menarik massa mengambang (swing voters) dan generasi millenial yang jumlahnya sangat signifikan.”

Sejak awal kemunculannya di perpolitikan nasional, sosok Jokowi disama-samakan dengan Barack Obama. Ia pun dekat dengan kalangan milenial.

Itu juga terbukti dua pekan lalu, saat Jokowi digambarkan terjebak di tengah macet dan menaiki motor untuk menuju Stadion Gelora Bung Karno.

Kemudian sepeda motor yang diperlihatkan dalam video itu melesat ke stadion, pengendaranya yang menggunakan helm tertutup kemudian menghilang ke dalam terowongan beberapa saat sebelum Jokowi yang sesungguhnya muncul di area VIP di tengah gemuruh tepuk tangan.

Adegan tersebut mirip pembukaan Olimpiade London 2012, di mana Ratu Elizabeth dan James Bond digambarkan terjun ke stadion.

Syamsuddin Haris mengatakan, Asian Games juga secara positif menyoroti perbedaan etnis dan agama di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim di dunia.

“Itu tentu saja akan meredam isu sektarian dan etnis seperti yang digunakan dalam Pilpres 2014.” ujarnya.

PRABOWO JUGA BERSINAR

Lepas dari keunggulan Jokowi, menurut media asing, Prabowo juga bersinar di ajang Asian Games.

Sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), Prabowo jadi sorotan kamera saat memberikan medali di ajang tersebut, termasuk 14 emas di antaranya untuk Indonesia.

Dan kemudian, pelukan pesilat Hanifan Yudani Kusumah menyatukan Jokowi dan Prabowo, membawa angin segar bagi bangsa Indonesia yang masih trauma akan perpecahan yang dipicu perebutan kekuasaan.

Sekitar 35-40 persen pemilih dalam Pilpres 2018 adalah generasi muda. Menurut Hugo Brennan, analis Asia di Verisk Maplecroft, konsultan risiko bisnis dan politik, mereka akan memainkan peran ‘menentukan’ dalam pemilihan presiden 2019.

Dan aksi Jokowi sedikit banyak akan memberikan keuntungan bagi sang petahana tersebut. “Adegan Jokowi dengan sepeda motor selama upacara pembukaan dibagikan secara luas di media sosial dan akan memoles imejnya yang keren di antara konstituen muda,” kata dia.

Sementara, analis Eurasia Group, Peter Mumford mengatakan, penampilan Jokowi dalam Asian Games tak akan mempengaruhi potensinya untuk terpilih kembali. 

“Setiap manfaat dari Asian Games mungkin telah hilang saat itu (Pilpres 2019). Tetapi tentu saja tidak akan membahayakannya,” kata Mumford. 

Namun, pengumumkan Jokowi bahwa Indonesia akan mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 mungkin bakal memperpanjang efek itu. (Red/Duy)

Dilansir dari www.liputan6.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *