Bocah Ditemukan Tewas di Areal Pengerjaan Tol, Isak Tangis Selimuti Keluarga Korban

Lokasi galian tempat kejadian tenggelamnya bocah, yang saat ini tengah diurug 

JUARAMEDIA.COM, LEBAK – Isak tangis menyelimuti keluarga Sarip warga asal Kampung Tungku, Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, pada Jum’at 14 Febuari 2020 belum lama ini.

Pasalnya, satu anggota keluarganya, yakni Paturohman yang merupakan bocah berusia 8 Tahun ditemukan tidak bernyawa setelah tenggelam di lokasi areal pengerjaan Tol Serang-Panimbang tepatnya di Kampung Kaloncing, Desa Kaduagung Tengah, kecamatan setempat.

“Saya tidak bisa berbuat apa-apa setelah menerima kabar duka, bahwasanya anak kandung kami (Paturohman- red) meninggal dunia di lokasi galian tempat pengerjaan tol Serang Panimbang,” kata Sarip ayah korban saat ditemui di kediamannya, Minggu (16/2/2020).

Dijelaskan Sarip, sebelumnya keberadaan korban diketahui tengah berkunjung ke kediaman orang tua dirinya atau neneknya selama dua hari sebelum menghembuskan nafas terakhirnya di Kampung Dalumpit.

“Awalnya, Paturohman melakukan Buang Air Besar (BAB). Kemudian, cebok di bibir kubangan air di lokasi galian tanah merah. Belum tuntas bersihkan kotorannya, korban terperosok hingga masuk ke dalam air dan tenggelam. Sekitar pukul 13.30 Wib, Jumat kemarin,” katanya.

Sarip mengungkapkan, jika pihaknya tak bisa menahan kesedihannya dan menceritakan soal penyebab meninggalnya mendiang anak laki-lakinya.

Disinggung soal pertanggungjawaban dari pihak pengelola pengerjaan Tol Serang-Panimbang, pihaknya mengaku sudah ada yang datang ke kediamannya.

“Mengenai tanggungjawab secara moril sudah ada perwakilan dari PT. Wika,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Salah seorang perwakilan PT. Wika, Agus menjelaskan jika pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan atasannya.

“Meninggalnya salah seorang bocah di lokasi pengerjaan Tol Serang-Panimbang, untuk saat kami belum bisa memastikan bantuan atau santunan apa yang harus diberikan terhadap keluarga korban,” tandasnya.

Kepala Desa Kaduàgung Tengah Budiyanto ditempat kejadiat ( TKP) pihknya mengatakab saya selalu bawel kepada pihak pebgemban agar pihak pebagembang bekerja harus berhati hati dan jangan sampai lengah harus kontrol semua bekas galiab harus dirapikn kembali untuk menjaga hal- hal yang tidak di inginkan demi keselamatan kita bersama. (JM/Red) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *