ACT Banten dan FPUIB Siap Bantu Palestina

Foto : ACT Banten dan FPUIB Siap Bantu Palestina

Reporter : Arya | Editor : Budi Harto

 

Cilegon, JUARAMEDIA COM – Perang terbuka antara serdadu zionis Israel dan militan Palestina untuk sementara reda dengan disepakatinya gencatan senjata antara kedua kubu pada Kamis (14/11) malam, atas mediasi dari pemerintah Mesir dan PBB.

Kendati demikian, serangan roket bertubi-tubi ke permukiman warga Palestina menyisakan duka.

Pertempuran yang tak imbang itu telah menyebabkan wafatnya pemimpin Jihad Islam dan sedikitnya 34 warga sipil tak berdosa.

Sementara 82 jiwa tercatat mengalami luka berat dan ringan di sejumlah wilayah perang di Gaza.

Selain memakan korban jiwa, serangan Israel juga meluluh lantahkan ratusan bangunan di sepanjang jalur Gaza akibat tembakan roket selama dua hari berturut-turut yang digencarkan zionis Israel di perbatasan Gaza.

Merespons kondisi tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Banten berkomitmen untuk terus membersamai Palestina dengan memasifkan bantuan sebagai aksi kedermawanan di dunia Internasional.

ACT Banten bersama Umat Islam Banten yang terhimpun dalam Forum Persaudaraan Umat Islam Banten (FPUIB) menyatakan sikap bersama yaitu mengutuk aksi militer Israel yang melakukan invansi atas tanah Palestina.

Head of Marketing ACT Banten, Dimas Maulana Putra menyatakan, ACT Banten akan terus membersamai Palestina, di tengah musim dingin yang sebentar lagi melanda Palestina.

“Kita tidak akan pernah tinggal diam membiarkan saudara-saudara kita dirundung ketakutan. Kita akan mengajak umat Islam di Banten untuk bersatu memasifkan bantuan medis, pangan dan bantuan lainnya. Kita akan tunjukkan bahwa masyarakat Banten adalah masyarakat dermawan yang peduli dengan umat,” ungkap Dimas dalam konferensi pers “Palestina Under Attack” di kantor ACT Banten, Sabtu (16/11/19).

Sementara itu Ustadz Enting Abdul Karim Ketua FPUIB menyatakan, sebagai muslim dan atas nama kemanusiaan mengecam apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Terlebih menjelang musim dingin yang mencekam.

“Kami mendukung penuh aksi solidaritas muslim Indonesia seperti yang dilakukan ACT untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan. Kami mengajak seluruh elemen umat muslim juga mendoakan dan membantu dengan bantuan terbaik untuk saudara muslim kita di Palestina,” ujarnya.

Ia menjelaskan, permasalahan musim dingin di Palestina bukan lagi masalah yang ringan karena sudah berlangsung setiap tahun dengan eskalasi yang semakin meningkat. Program bantuan reguler yang sudah ada akan terus ditingkatkan.

“Posko-posko bantuan akan didirikan di beberapa kegubernuran di Jalur Gaza, khususnya yang berada di dekat wilayah perbatasan. ACT juga menyiapkan bantuan medis lanjutan bagi para korban yang membutuhkan penanganan lebih serius seperti operasi hingga bantuan penyedian alat bantu prostetik (artificial limbs),” terangnya.

Ia menambahkan, untuk keluarga para syuhada yang gugur karena kekejaman zionis Israel, ACT juga memberikan bantuan berupa santunan bagi anggota keluarga yang ditinggalkan. Seperti yang disampaikan Presiden ACT Ibnu Khajar.

“Selain itu, kami memiliki program untuk membangun flat atau apartemen bagi keluarga para syuhada ini. Di tahap awal, rencananya kami akan membangun flat untuk sedikitnya 20 keluarga para syuhada yang itu membutuhkan dana sekitar Rp 4-5 miliar,” imbuhnya.

Menurutnya, bantuan medis juga telah dikirimkan sejak aksi Great Return March 2018. ACT membuka posko kesehatan di perbatasan, termasuk memberikan layanan kesehatan mobile kepada warga Gaza ke beberapa klinik kecil, sekolah-sekolah, atau pusat-pusat komunitas warga di Gaza.

Hingga saat ini, sambung Ustadz Enting, bantuan penyediaan Bank Darah (Blood Bank) yang diinisiasi ACT juga dimanfaatkan untuk warga Gaza yang menjadi korban serangan. Kolaborasi ACT dengan Central Blood Association di Khan Younis, Gaza, tersedia di banyak titik di jalur Gaza seperti di universitas, masjid, dan di tempat umum lainnya.

“Sejak September lalu, ACT telah menargetkan kesediaan 1.000 kantong darah untuk menyuplai kebutuhan pasien-pasien di Gaza. Hingga Desember nanti, 1.000 kantong darah ditargetkan mampu memenuhi jumlah kebutuhan darah di Gaza. Selain itu, ACT juga menggiatkan program bantuan pangan sebanyak 10.000 ton,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *