Rumah Nyaris Ambruk, Samlawi Warga Miskin Asal Desa Pasir Kupa, Terpaksa Ngungsi

Foto : Rumah Nyaris Ambruk, milik Samlawi Warga Miskin Asal Desa Pasir Kupa, Kalanganyar, Lebak, Banten

Reporter : Yaris | Editor : Budi Harto

LEBAK – Guna menghindari terjadinya korban jiwa, akibat ambruknya rumah. Keluarga Samlawi, warga miskin asal Kampung Cicenang, Desa Pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten, lantaran kondisinya nyaris ambruk, pada Minggu (10/11/19) terpaksa mengosongkan rumahnya dan mengungsi ke rumah saudaranya.

Sejumlah warga Kampung Cicenang, Desa Pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak bergotong royong berusaha memperbaiki rumah milik pasangan suami istri Samlawi (35) dan Lina (30). Tapi karena kondisi rumah yang sudah tak layak huni dan kerusakannya cukup berat. Perbaikan ringan yang dilakukan warga ini tak bisa di lanjutkan.

“Kemiringannya sudah cukup parah, dan tak bisa lagi di tulak (ditopang-red). Karena itu untuk menghindari menyebabkan kami celaka akibat ambruknya rumah ini, saya , istri dan dua anak saya terpaksa mengungsi ke rumah saudara dengan batas waktu yang belum bisa kami tentukan hingga rumah kami ini di perbaiki,” ujar Samlawi, Minggu (10/11/19).

Menurut Samlawi, kemiskinan yang dialaminya ini dirasakan cukup berat. Tidak saja kesusahan soal ekonomi saja, tapi juga kesehatan yang kini di alaminya.

“Saya sudah setahun menderita stroke pak, ditambah punya penyakit jantung. Duh dasar nasib pak. Untuk menyambung hidup, sementara ini yang mencari nafkah istri saya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Untuk sementara diri saya belum bisa berbuat banyak untuk menafkahi keluarga saya ini,” keluh Samlawi dengan nada lirih.

Meski demikian, kata Samlawi, pihaknya mengaku berterima kasih kepada semua pihak yang peduli dengan kesusahan keluarganya.

“Alhamdulillah, waktu itu dari pak Kapolsek Rangkasbitung membantu sembako, juga dari pihak lain, ada juga bantuan yang sama,” tuturnya.

Saat ini, Samlawi berharap dapat bantuan untuk perbaikan rumah dari siapapun, dan tetap berharap untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah Kabupaten Lebak.

“Siapa tahu kami dapat bantuan Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Sebab, kalau melihat kondisi saya, entah sampai kapan saya bisa memperbaiki rumah ini?,” ungkapnya penuh harap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *