Rakyat Pandeglang Kutuk Keras Penusukan Menkopolhukam

Penulis : Deni | Editor : Budi Harto

PANDEGLANG – Dengan tragedi penusukan terhadap Menkopolhukam RI, Jendral (Purn TNI) Wiranto. Seluruh elemen masyarakat Kabupaten Pandeglang, terutama PDI-Perjuangan Pandeglang mengutuk keras, kejadian penusukan kepada Menkopolhukam bapak Wiranto dan tiga korban lainnya yang mencoba untuk menyelamatkan pejabat tinggi negara yang juga salah satu Dewan Pembina Unma tersebut.

“Peristiwa ini sangat memalukan, Pandeglang ini adalah simbol kota santri, etika kita sebagai santri harus lebih manusiawi,” ungkap Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Pandeglang, Yadi Murodi, yang didampingi Wakabid pemuda & olahraga DPC PDI Perjuangan Pandeglang, Hilmi Aditiya Nugraha kepada media, Kamis (10/10)

Yadi Murodi yang juga Ketua Fraksi PDI-P DPRD Pandeglang mengatakan bahwa peristiwa ini sangat memalukan dan menganggap Pandeglang tidak kondusif bagi para pejabat tinggi negara datang ke Pandeglang.

“Peristiwa ini sangat memalukan, Pandeglang ini adalah simbol kota santri, etika kita sebagai santri harus lebih manusiawi. Dan kami meyakin rakyat Pandeglang tidak memiliki jiwa dan prilaku yang keji itu. Maka sekali lagi kami tegaskan, atas nama rakyat Pandeglang kami sangat mengutuk keras dan meminta pelaku penusukan Menkopolhukam Pak Wiranto dihukum seberat-beratnya, bahkan hukum mati karena penusukan itu sudah masuk pada ancaman pembunuhan berencana,” tegas Yadi Murodi.

Anggota dewan yang sudah tiga periode menjabat ini, menjelaskan bahwa pelaku bukan asli orang Pandeglang, dan dengan peristiwa tersebut, dia meminta maaf terhadap pemerintah pusat atas kejadian ini.

“Pelakunya itu orang luar semua, dan yakin insyaallah orang Pandeglang asli lebih mengedepankan rasa kemanusiaan, etika dan rasa hormat terhadap siapapun. Jadi, atas kejadian tadi kami mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya untuk pemerintah pusat, serta kepada bapak Menkopolhukam,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Pandeglang dari Fraksi PKS, Tb. Asep Rafiudin Arief, mengecam dengan keras penusukan terhadap Menkopolhukam tersebut.

“Tindakan anarkis dan membahayakan nyawa orang lain apalagi Menkopolhukam adalah tidak dibenarkan secara hukum dengan alasan apapun juga. Bahkan kami atas nama rakyat Pandeglang sangat mengecam keras penusukan itu. Pelaku yang bukan warga Pandeglang itu harus dihukum seberat-beratnya, karena sudah mencederai rakyat dan daerah Pandeglang,” tandas Tb. Asep.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *