Iyan Fitriyana, Santri Lebak Raih Gelar Doktor Melalui Karya Tulis

Foto : Iyan Fitriyana, Santri Lebak yang meraih gelar Doktor melalui Karya Tulis

LEBAK – Menulis nampaknya bukan hanya sekedar hobi untuk sosok Iyan Fitriyana. Kecintaannya terhadap tinta dan sehelai kertas telah berhasil menghantarkannya meraih gelar Doktor atau S3 di salah satu Universitas ternama di Indonesia pada tahun 2016 silam.

Ya, menekuni dunia tulis sejak 1999, Santri yang mengemban ilmu di Madrasah Diniyah di Al-Husna Empang, Ponpes Muflihatul Aliyah Sentral, dan Ponpes Riyadhul Muatafakkirin Selahaur hingga UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini telah banyak melahirkan karya tulis. Mulai dari tulisan yang ia tempel dalam sebuah majalah dinding sekolah hingga menerbitkan sejumlah buku yang sesuai dengan International Standard Book Number (ISBN).

Uniknya, mayoritas tulisan yang ia lahirkan banyak bertema tentang agama dan daerah tercinta Kabupaten Lebak. Bahkan tak sedikit berbagai pengalamannya ia tuangkan dalam sebuah tulisan yang kini sudah banyak dibaca orang.

Buku kumpulan doa dan panduan tahlil yang menggunakan huruf arab Pegon menjadi buku pertama yang diterbitkan ayah 3 anak ini. Ya, diterbitkan sejak tahun 2001 buku yang sudah mulai diperbanyak jumlahnya itu kerap digunakan konsumsi oleh santri, dan jamaah pengajian di Ponpes Muflihatul Aliyah Sentral Kabupaten Lebak.

Rupanya, keberhasilan itu tak membuat Kasubag Keagamaan Bagian Setda Lebak ini puas. Kecintaannya terhadap tulisan semakin menggebu-gebu hingga melahirkan sebuah buku berjudul “Agama dan Negara: Bingkai Lokalitas Praktik Demokrasi” yang berhasil menghantarkannya meraih gelar doktor di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Program Studi Religious Studies pada tahun 2016.

“Proposal penelitian yang saya ajukan saat itu berasal dari tulisan-tulisan saya yang pernah dimuat surat kabar. Dari tulisan yg berserakan itu juga, selain menjadi disertasi. Saya kompilasi juga menjadi sebuah buku dan terbit pada tahun 2014,” ujar  Iyan saat berdiskusi  dengan awak media, Minggu, (22/9/2019)

Teranyar ini, pria kelahiran 12 Juli 1983 ini baru saja menerbitkan sebuah buku berjudul “Optimalisasi Gerakan Maghrib Mengaji di Kabupaten Lebak”. Ya, buku itu berisi sebuah tulisan yang diambil dari pengalaman ketua STAI Wasilatul Falah ini saat mengikuti Diklatpim IV di LPP Cisalak, Kabupaten Lebak.

“Insha Allah masih ada dua naskah buku yang sedang disiapkan untuk terbit pada bulan Desember 2019,” ucapnya.

Kata Iyan, motivasinya terus menggeluti dunia tulis lantatan hidup adalah berkarya.

“Kita tidak pernah sezaman, dengan Syaikh Nawawi al-Bantani misalnya, tapi kita bisa kenal beliau melalui berbagai karyanya. Atau, kita tidak kenal dengan empat Imam Madzhab, tapi kita bisa tahu beliau beliau dan mengamalkan ilmunya melalui karya karyanya,” imbuhnya.

Karenanya, Iyan mengajak seluruh masyarakat untuk membangun peradaban di Kabupaten Lebak, melalui literasi.

“Produktifitas menulis harus terus kita kembangkan. Dan bacalah seluruh literasi secara utuh dan universal. Ilmu itu luas. Jangan terbatasi hanya literasi tertentu,” tandasnya. (yaris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *